PKL Subuh Kramat Jati Masih Menjamur
Walau kerap ditertibkan, pedagang kaki lima (PKL) Subuh di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, tetap menjamur. Ironisnya mereka juga diduga mencuri listrik dari aliran salah satu rumah warga. Guna mencegah agar PKL tidak terus menjamur, penertiban akan diintensifkan.
Aliran listrik yang digunakan PKL memang diduga mencuri, dari salah satu rumah warga
Camat Kramat Jati, Eka Darmawan menyebutkan, ribuan PKL Subuh di Jalan Raya Bogor, diduga memanfaatkan aliran listrik secara tidak wajar. Pihaknya dalam sepekan ini sudah menertibkan PKL pada pagi hari. Namun hal ini sepertinya tak membuat jera PKL.
Walau disebut PKL Subuh namun mereka berjualan sejak sore hari, yakni mulai pukul 18.00-05.30. Bahkan sebagian dari mereka sudah mempersiapkan diri sejak pukul 16.00. Gerobak dan lapak diparkir memanjang di Jalan Raya Bogor. Tentu saja hal ini kerap memicu terjadinya kemacetan arus lalu lintas.
Basuki: Banjir di Kramat Jati Bukan Akibat Tanggul Jebol"
Aliran listrik yang digunakan PKL memang diduga mencuri, dari salah satu rumah warga . Kami sudah beberapa kali tertibkan tapi mereka masih nekat berjualan," kata Eka, Jumat (4/12).Eka mencatat, ada sekitar 1.016 PKL Subuh yang berjualan di Jalan Raya Bogor. Tepatnya mulai dari seberang Markas Pusdikkes TNI AD hingga Pasar Kramat Jati. Disebut sebagai PKL Subuh karena mereka berjualan hingga waktu Subuh.
Untuk membersihkan PKL Subuh ini, dibutuhkan peranan PT PLN untuk merazia aliran listrik. Sebab perusahaan ini yang lebih berhak melakukan penindakan. Namun sayangnya, pihak PT PLN belum mengambil tindakan tegas. Sehingga PKL tetap menjamur. Padahal jika aliran listrik ilegal ditertibkan dan pelaku pencuriannya diseret ke meja hijau maka besar kemungkinan PKL tidak lagi turun ke jalan.